Selasa, 22 November 2011

Komunikasi Massa

 Pengertian Komunikassi Massa
 
Abraham Kaplan seperti dikutif Littlejohn menulis bahwa bentuk sebuah teori bukan hanya penemuan dari sebuah fakta tersembunyi; teori adalah sebuah cara untuk melihat fakta, menyusun dan menunjukannya. Stanley Deetz menambahkan bahwa sebuah teori  adalah sebuah cara untuk melihat dan memikirkan dunia. Oleh karena itu, hal tersebut lebih baik jika dilihat sebagai kacamata yang digunakan seseorang dalam pengamatan daripada  sebuah cerminan alam. Teori merupakan tafsiran sehingga mempertanyakan kegunaan sebuah teori lebih bijaksana daripada mempertanyakan kebenarannya.  Kebenaran apapun dapat diperlihatkan melalui beragam cara, tergantung pada orientasi ahli teorinya.
Sebuah teori terikat dengan tindakan secara intim. Bagaimana kita berfikir menunjukan cara bertindak kita dan bagaimana kita bertindak menunjukan cara berfikir kita. Ia berisi seperangkat pelajaran untuk membaca dunia dan bertindak di dalamnya. (Littlejohn, 2009:23). Teori memperkenalkan ide-ide baru dan membantu anda melihat sesuatu dengan cara yang baru.
Untuk mendalami teori, ada beberapa dimensi teori yang harus difahami;
 
1.      Asumsi filosofis atau kepercayaan dasar yang mendasari teori.
Titik awal semua teori adalah asumsi-asumsi filosofis yang mendasarinya. Asumsi yang dipakai oleh seorang ahli teori menentukan bagaimana sebuah teori akan digunakan. Asumsi filosofis dibagi menjadi tiga jenis; asumsi ontologis atau pertanyaan-pertanyaan tentang keberadaannya, apa yang mendasari keberadaannya; asumsi epistemologi atau pertanyaan tentang asal-usul pengetahuan, bagaimana sifat dan pengetahuan tersebut diperoleh; dan asumsi aksiologi atau pertanyaan-pertanyaan tentang nilai kegunaan, apakah teori tersebut berharga.

2.      Konsep atau susunan-susunan pembentukan
Konsep merupakan susunan materi-materi yang dikelompokan ke dalam kategori-kategori   konseptual menurut kualitas-kualitas yang diamati. Konsep memberitahukan apa yang dilihat oleh ahli teori dan apa yang dianggap penting. Untuk menentukan konsep, ahli teori komunikasi mengamati banyak variabel dalam interaksi manusia dan menggolongkannya serta menandainya menurut pola-pola yang diterima.

3.      Penjelasan atau hubungan dinamis yang dihasilkan oleh teori, dan
Sebuah penjelasan merupakan dimensi selanjutnya dari teori dan di sini para ahli teori mengidentifikasi keteraturan atau pola dalam hubungan antarvariabel. Penjelasan terbagai dua; penjelasan kausal dan penjelasan praktis. Penjelasan kausal dihubungkan  sebagai hubungan sebab akibat dengan salah satu variabel yang dianggap sebagai hasil atau akibat dari variabel lainya. Sebaliknya penjelasan praktis menjelaskan tindakan-tindakan sebagai tujuan yang terhubung dengan tindakan yang dirancang untuk mencapai tujuan di masa yang akan datang.

4.    Prinsip atau panduan untuk tindakan
Prinsip merupakan acuan yang memungkinkan anda untuk mengartikan sebuah kejadian, membuat penilaian mengenai apa yang terjadi dan selanjutnya memutuskan bagaimana  bertindak dalam situasi tersebut. Sebuah prinsip memiliki tiga bagian: (1) mengidentifikasi sebuah situasi atau kejadian, (2) menyertakan seperangkan norma atau nilai, (3) menegaskan sebuah hubungan antara susunan tindakan dan akibat yang mungkin
 
Karakteristik Komunikasi Massa:

1.             Komunikator Terlembagakan
               
                Ciri Komunikasi Massa yang pertama adalah Komunikatornya. Kita sudah memahami bahwa komunikasi massa itu menggunakan media massa, baik media cetak maupun elektronik.


2.             Pesan Bersifat Umum

                Komunikasi Massa itu bersifat terbuka, artinya komunikasi massa itu ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok orang tertentu. Oleh karenanya, pesan  komunikasi massa bersifat umum.

3.             Komunikannya Anonim dan Heterogen

                Komunikan pada komunikasi massa bersifat anonim dan heterogen. Pada komunikasi antarpesona, komunikator akan  mengenal komunikannya, mengetahui identitasnya, seperti: nama, pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal, bahkan mungkin mengenal sikap dan perilakunya.

4.             Media Massa Menimbulkan Keserempakan

                Kelebihan Komunikasi Massa dibandingkan dengan komunikasi lainnya, adalah jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang dicapainya relatif banyak dan tidak terbatas. Bahkan lebih dari itu, komunikan yang banyak tersebut secara serempak pada waktu yang bersamaan memperoleh pesan yang sama pula.

5.             Komunikasi Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan

                Salah satu prinsip komunikasi adalah bahwa komunikasi mempunyai dimensi isi dan dimensi hubungan (Mulyana, 2000: 99). Dimensi isi menunjukkan muatan atau isi komunikasi, yaitu apa yang dikatakan, sedangkan dimensi hubungan menunjukkan bagaimana cara mengatakannya, yang juga mengisyaratkan bagaimana hubungan para peserta komunikasi itu. Sementara Rakhmat (2003) menyebutnya sebagai proporsi unsur isi dan unsure hubungan.

6.             Komunikasi Massa Bersifat Satu Arah

                Selain ada ciri yang merupakan keunggulan komunikasi massa dibandingkan dengan komunikasi lainnya, ada juga cirri komunikasi massa yang merupakan kelemahannya. Karena komunikasinya melalui media massa, maka komunikator dan komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung. Komunikator aktif menyampaikan pesan, komunikan pun aktif menerima pesan, namun diantara keduanya tidak dapat melakukan dialog sebagaimana halnya terjadi dalam komunikasi antarpesona. Dengan kata lain, komunikasi massa itu bersifat satu arah.

7.             Stimulasi Alat Indra Terbatas

                Ciri Komunikasi Massa lainnya yang dapat dianggap salah satu kelemahannya, adalah stimulasi alat indra yang terbatas. Pada komunikasi antarpesona yang bersifat tatap muka, maka seluruh alat indra pelaku komunikasi, komunikator dan komunikan, dapat digunakan secara maksimal.

8.             Umpan Balik Tertunda (Delayed) dan Tidak Langsung (Indirect)

                Komuponen Umpan Balik atau yang lebih popular dengan sebutan feed-back merupakan faktor penting dalam proses komunikasi antarpesona, komunikasi kelompok, dan komunikasi massa. Efektivitas komunikasi seringkali dapat dilihat dari feedback yang disampaikan oleh komunikan.
                Umpan balik sebagai respons mempunyai volume yang tidka terbatas pada komunikasi antarpesona. Bila penulis memberikan kuliah pasa anda secara tatap muka, penulis akan memperhatikan bukan saja ucapan anda, tetapi juga kedipan mata, gerak bibir, posisi tubuh, intonasi suara, dan gerakan lainnya yang dapat penulis artikan. Semua symbol tersebut merupakan umpan balik yang penulis terima lewat seluruh alat indra penulis. Umpan Balik ini bersifat langsung (direct), atau segera (immediate). Seedangkan dalam proses komunikasi massa, umpan balik bersifat tidak langsung (indirect) dan tertunda (delayed). Artinya, komunikator komunikasi massa tidak dapat dengan segera mengetahui bagaimana reaksi khalayak terhadap pesan yang disampaikannya.

Fungsi Komunikasi Massa:

                Fungsi Komunikasi Massa menurut Dominick (2001) terdiri dari:

1.             Surveillance (pengawasan)

                Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi dalam bentuk utama:
(a). warning or beware surveillance (pengawasan peringatan); (b). instrumental surveillance (pengawasan instrumental).

                Fungsi pengawasan peringatan terjadi ketika media massa menginformasikan tentang ancaman dari angin topan, meletusnya gunung merapi, kondisi yang memprihatinkan, tayangan inflasi atau adanya serangan militer.
               
Fugsi pengawasan instrumental adalah penyampaian atau penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari.

2.             Interpretation (penafsiran)

                Fungsi penafsiran hamper mirip dengan fungsi pengawasan. Media massa tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga memberikan penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting. Organisasi atau industri media memilih dan memutuskan peristiwa-peristiwa yang dimuat atau ditayangkan.
               
                Contoh nyata penafsiran media dapat dilihat pada halaman tajuk rencana (editorial) surat kabar. Penafsiran ini berbentuk komentar dan opini yang ditujukan pada khalayak pembaca, serta dilengkapi perspektif (sudut pandang) terhadap berita yang disajikan pada halaman lainnya.

3.             Linkage (pertalian)

                Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga membentuk linkage atau (pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu.

4.             Transmission of Values (penyebaran nilai-nilai)

                Fungsi penyebaran nilai tidak kentara. Fungsi ini juga disebut socialization (sosialisasi). Sosialisasi mengacu kepada cara, dimana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok.

5.             Entertainment (hiburan)

                Sulit dibntah lagi bahwa pada kenyataannya hamper semua media menjalankan fungsi hiburan. Televisi adalah media massa yang mengutamakan sajian hiburan. Hamper tiga perempat bentuk siaran televisi setiap hari merupakan tayangan hiburan. Begitu pun radio siaran, siarannya banyak memuat acara hiburan. Memnag ada beberapa stasiun televisi dan radio siaran yang lebih mengutamakan tayangan berita. Demikian pula halnya dengan majalah. Tetapi, ada beberapa majalah yang lebih lebih mengutamakan berita seperti Time dan News week, Tempo dan Gatra.

                Sementara itu, Effendy (1993) mengemukakan fungsi komunikasi massa secara umum adalah:

1.             Fungsi Informasi

Fungsi memberikan informasi ini diartikan bahwa media massa adalah penyebar informasi bagi pembaca, pendengar atau pemirsa. Berbagai informasi dibutuhkan oleh khalayak media massa yang bersangkutan sesuai dengan kepentingannya. Khalayak sebagai makhluk sosial akan selalu merasa haus akan informasi yang terjadi.
2.             Fungsi Pendidikan

                Media massa merupakan sarana pendidikan bagi khalayak (mass education). Karena media massa banyak menyajikan hal-hal yang sifatnya mendidik. Salah satu cara mendidik yang dilakukan media massa adalah melalui pengajaran nilai, etika, serta aturan-aturan yang berlaku kepada pemirsa atau pembaca. Media massa melakukannya melalui drama, cerita, diskusi dan artikel. Contohnya, dalam televisi swasta ada acara pendidikan bagi ibu dan balita yang dipandu oleh orang-orang yang berkompeten dalam bidang-bidang yang ada kaitannya dengan pendidikan anak-anak.

3.             Fungsi Memengaruhi

                Fungsi memengaruhi dari media massa secara implicit terdapat pada tajuk/editorial, features, iklan, artikel, dan sebagainya. Khalayak dapat terpengaruh oleh iklan-iklan yang ditayangkan televisi ataupun surat kabar.

                Menurut Devito (1996) menyebutkan  fungsi komunikasi massa secara khusus, adalah:

1.             Fungsi Meyakinkan (to persuade)

                Fubgsi Komunikasi Massa secara umum antara lain memberikan hiburan kepada khalayaknya. Namun ada fungsi yang tidak kalah penting dari media massa yaitu fungsi meyakinkan atau persuasi. Menurut Devito (1996), persuasi bisa datang dalam bentuk:
a.             Mengukuhkan atau memperkuat sifat, kepercayaan atau nilai seseorang;
b.             Mengubah sikap, kepercayaan atau nilkai seseorang;
c.             Mengerakan seseorang untuk melakukan sesuatu; dan
d.             Memperkenalkan etika atau menawarkan sistem nilai tertentu.

2.             Fungsi Mengerahkan Status

                Penganugerahan Status (status conferral) terjadi apabila berita yang disebarluaskan melaporkan kegiatan individu-individu tertentu sehingga prestise (gengsi) mereka meningkat.

3.             Fungsi Membius (narcotization)

                Salah satu fungsi media massa yang pakling menarik dan paking banyak dilupakan adalh fungsi membiusnya (narcotization) ini berarti bahwa apabila media menyajikan informasi tentang sesuatu, penerima percaya bahwa tindakan tertentu harus diambil. Sebagai akibatnya, pemirssa atau penerima terbius kedalam keadaan pasif, seakan-akan berada dalam pengaruh narkotik (Devito, 1996).

4.             Fungsi Menciptakan Rasa Kebersatuan

                Fungsi Komunikasi Massa yang tidak banyak disadari oleh kita semua adalah kemam-puannya untuk membuat kita merasa menjadi anggota suatru kelompok. Sebagai contoh, seseorang yang sedang sendirian, ke-sepian dirumah yang besar, duduk diruang keluarga sambil minum teh dan menonton televisi.

5.             Fungsi Privatisasi

                Privatisasi adalh kecenderungan bagi seseorang untuk menarik diri dari sekelompok social dan mengucilkan diri kedaqlam dunianya sendiri. Beberapa ahli berpendapat bahwa berlimpahnya informasi yang dijejalkan kepada kita telah membuat kita merasa kekurangan laporan yang gencar tentang perang, inflasi, kejahatan, dan pe-ngangguran membuat sebagian orang merasa begitu putus asa sehingga mereka menarik diri kedalam dunia mereka sendiri.


Dampak Komunikasi Massa:

                Media Massa secara pasti mempengaruhi pemikiran dan tindakan khalayak. Bukti sederhana terjadi pada seorang remaja laki-laki yang mengenakan topi seperti yang dipakai aktor dalam satu tayangan komedi ditelevisi. Anak-anak lainnya pun dengan segera meniru budayanya, sosial dan politik dipengaruhi oleh media (Agee, 2001).
               
                Media membentuk opini public untuk membawanya pada perubahan yang signifikan. Kampanye nasional larangan merokok ditempat-tempat umum memiliki kekuatan pada pertengahan tahun 1990-an dengan membanjirnya berita-berita tentang bahaya merokok bagi kesehatan perokok pasif. Public pun mendukung Presiden Clinton yang mengemukakan isu nasional tahun 1995, yaitu diberlakukannya peraturan pemerintah federal tentang larangan merokok bagi anak remaja. Kampanye serupa tentang pencegaha penyakit AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) dilakukan melalui media massa disini secara instan media massa dapat membentuk kristalisasi opini publik untuk melakukan tindakan tertentu kadang-kadang kekuatan media massa hanya sampai ranah sikap (Agee, 2001: 24-25).

                Dominick (2000) menyebutkan tentang dampak komunikasi massa pada pengetahuan, persepsi dan sikap orang-orang. Media massa, terutama televisi, yang menjadi agen sosilisasi (penyebaran nilai-nilai) memainkan peranan penting dalam transmisi sikap, persepsi dan kepercayaan.



Isi pesan komunikasi massa terutama adalah pikiran, ada kalanya juga perasaan, tetapi hanya merupakan faktor pengaruhnya saja. Lambang (symbol) umumnya adalah bahasa. Pentingnya bahasa sebagai lambang, oleh karena tanpa bahasa, pikiran sebagai isi pesan tidak mungkin dikomunikasikan.
Lambang utama pada media radio adalah bahasa lisan, pada surat kabar bahasa tulisan, pada film dan televisi adalah gambar. Pesan yang disiarkan media massa bersifat umum. Penataan pesan bergantung pada sifat media yang berbeda antara satu sama lainnya. Disini dimensi seni tampak berperan, dalam menata suatu pesan. Tanpa dimensi seni sebagai unsur penata pesan, tak mungkin media surat kabar, majalah, radio, televisi dan film dapat memikat perhatian dan memukau khalayak yang pada gilirannya mengubah sikap, pandangan dan perilaku.mereka.

Sumber: Buku Komunikasi Massa

Penulis:
·         Drs. Elvinaro Ardianto, M.Si.
·         Dra. Lukiati Komala, M.Si.
·         Dra. Siti Karlinah, M.Si
 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar